HeadlineInfo Papua

Diterjang Hujan dan Gelombang Tinggi, Bupati Waropen Tetap Menyapa Warga Pulau Nau

F.X Mote : : “Pemimpin Harus Hadir di Tengah Rakyat"

WAROPEN, PapuaGlobal.Com | Sabtu (26/07/2025) – Di tengah badai hujan dan gelombang laut yang mengguncang perairan, semangat pengabdian tak tergoyahkan. Bupati Waropen, Drs. Fransiscus Xaverius Mote, M.Si, menembus cuaca ekstrem demi satu tujuan mulia: hadir dan mendengarkan suara rakyatnya di Pulau Nau, salah satu wilayah terluar Kabupaten Waropen.

Dengan didampingi sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perjalanan laut yang memakan waktu kurang dari 45 menit ini, Bupati FX Mote berlayar melawan alam demi sebuah kepedulian. Bukan untuk seremoni, bukan untuk pencitraan—melainkan wujud nyata dari tanggung jawab dan cinta terhadap masyarakat yang jauh dari pusat kota.

Setibanya di Pulau Nau, meski pakaian mereka basah dan tubuh menggigil diterpa angin laut, sambutan hangat warga menghapus semua lelah. Namun sambutan Sorak sorai dan senyum tulus masyarakat menyambut rombongan sebagai tanda syukur dan penghargaan atas kehadiran pemimpin yang tak melupakan mereka.

“Cuaca buruk tidak akan pernah menghalangi saya untuk hadir di tengah masyarakat. Inilah esensi menjadi pemimpin—melayani dengan hati, menjangkau hingga pelosok,” ujar Bupati FX Mote, dengan nada tegas namun penuh empati.

Kunjungan ini bukan sekadar simbolis. Di sinilah Bupati membuka ruang dialog, mendengar langsung keluhan dan harapan warga Pulau Nau. Ia menegaskan kembali komitmennya untuk membangun Waropen secara merata, dari pusat kota hingga batas paling ujung.

Saat bupati menyapa warga di Pulau Nau dan bernaung di dalam Gereja Silo Pulau Nau.

“Masyarakat di pulau-pulau tidak boleh merasa sendirian. Pemerintah harus hadir, menyentuh, dan mendengar. Bukan hanya bicara, tapi bertindak,” tambahnya penuh haru.

Apa yang dilakukan Bupati Waropen hari itu adalah sebuah pesan kuat: bahwa kepemimpinan sejati tidak mengenal batas cuaca, tidak tunduk pada kenyamanan. Ia berjalan dengan keberanian, berlayar dengan ketulusan, dan memimpin dengan hati.

Pulau Nau mungkin terpencil, tetapi tidak pernah terlupakan.

Pewarta : M Lubis

Redaksi : El

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button