HeadlineLintas Daerah

300 Aparat Turun Amankan Massa di Jalan Selat Makassar

Dari Simulasi Sispamkot Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di Biak

Massa mulai mundur manakala ada satu korban dari massa yang harus dilarikan ke rumah sakit, setelah anggota Polres dan Brimob mengamankan salah satu pengunjuk rasa yang terkena lontaran batu dari pengunjuk rasa itu sendiri.

BIAK-Seratusan massa melakukan aksi protes di seputaran Jalan Selat Makassar Biak, berdekatan dengan lokasi TPS 01, Kelurahan Woupnor, Biak Kota, Rabu (21/8). Massa mengajukan aksi demo karena tidak puas dengan hasil penghitungan suara di lokasi TPS itu. Massa protes lantaran beranggapan bahwa sejumlah nama tidak termuat dalam daftar pemilih tetap. 

Tidak mampu diredam oleh aparat yang berjaga di TPS tersebut, anggota Dalmas bersama Polwan Polres Biak lakukan mediasi dan negosiasi. Masih belum puas, dan cenderung anarkis, massa kini bertambah banyak, dari salah satu simpatisan pasangan calon. Kapolsek setempat mendatangi lokasi namun tidak kunjung ada negosisasi. 

Upaya Preemtif dan preventif sudah dilakukan. Aparat gabungan mulai melihat harus dilakukan upaya lain dalam mengamankan kotak suara. Massa semakin tidak terkendali. Ada massa yang membawa sajam dan panah, serta adanya lemparan kearah petugas. Massa kemudian dihalangi oleh anggota Dalmas dan Binmas membentuk garis pengamanan pagar betis. Massa mendorong aparat dengan brutal. 

Massa saat berupaya mendobrak barikade pertahanan aparat keamanan

Aparat Sabhara dan Dalmas dikerahkan bersamaan. Membantu menghalangi massa yang mencoba masuk ke dalam TPS. Polisi mencoba mendorong massa menjauhi TPS dengan membentuk garis pertahanan. 

Tak lama berselang, karena massa tidak mau membubarkan diri, peningkatan eskalasi keamanan kian meningkat. Bantuan BKO dari aparat Brimob mulai turun ke lokasi. Daya gedor terhadap massa semakin diperkuat. Dua truk water canon dan barikade serta pasukan pelontar anti huru-hara turun dengan perlengkapan taktikalnya, lengkap dengan baret dan senjata gas air mata. 

Massa mulai mundur manakala ada satu korban dari massa yang harus dilarikan ke rumah sakit, setelah anggota Polres dan Brimob mengamankan salah satu pengunjuk rasa yang terkena lontaran batu. 

Massa yang sudah mencoba melakukan aksi perlawanan karena dihadang oleh kendaraan Water Canon dan Satuan Brimob

Kejadian diatas adalah simulasi dari bentuk Peningkatan Eskalasi Pengamanan Kota melalui latihan penanganan unjuk rasa, yang dilakukan oleh 300 aparat kemanan gabungan Polres Biak Numfor, dan Satuan Kompi 1 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Papua. 

Kapolres AKBP Ari Trestiawan, SH. SIK.,MH berharap kejadian simulasi yang diperagakan kali ini, tidak benar-benar terjadi saat pengamanan Pilkada Biak Numfor 2024, selama prose-proses tahapan yang dalam waktu dekat sudah dilakukan pendaftaran pasangan calon. 

Upaya Preemtif dan preventif, akan menjadi upaya yang diprioritaskan dalam proses-proses pemecahan suatu perselisihan. Sementara upaya pengamanan yang disimulasikan ini, benar-benar menjadi langkah dan opsi yang benar-benar terakhir dan jika situasi dna massa sulit dikendalikan, tidak koperatif. 

“Pelaksanaan Simpamkota ini langkah antisipasi sebelum tahapan pengamanan Pilkada berjalan. Kita persiapkan sedini mungkin dan seefektif mungkin. Kita tetap utamakan upaya pencegahan. Simulasi Sispamkota ini upaya represif, dan bentuk upaya terakhir untuk pengendalian situasi jika eskalasi keamanan semakin meningkat. Kita tidak harapkan hal ini terjadi,” ungkap Kapolres Biak AKBP Ari Trestiawan. 

usai pelaksanaan simulasi, Kapolres AKBP Ari Trestiawan, bersama As. I Setda Biak Numfor Semuel Rumakiew, dan jajaran KPU Biak Numfor, serta Kabag Ops Polres Biak Numfor AKP Mikha Rumbrapuk

Simulasi ini juga disaksikan oleh Pj Bupati yang diwakili Asisten I Setda Semuel Rumakieuw, Kabag Tapem, Seluruh PJU Polres Biak, Perwakilan KPU Biak Numfor, dan perwakilan Kodim 1708/BN. (go).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button